Tuesday, April 10, 2012

Ketika HP dan Headset Berpisah :O


Ini cerita lanjutan dari kepulangan saya ke kampung.
Setelah puas menghirup udara di kampung saya tercinta, saya kembali ke medan perang alias Bandung.

Minggu malam, saya sudah siap dengan travel yang akan membawa saya menuju kota kembang. Kebetulan, kedua orang tua saya juga turut mengantar saya. Setelah ber-dadah-dadah-an, saya masuk ke dalam travel. Pelan-pelan travel mulai melaju meninggalkan Kota Tegal tercinta. Baru beberapa menit di dalam travel, saya merasa bosan. Saya keluarkan HP beserta headset, karena saya pikir, sangat nikmat sekali mendengarkan musik ditengah perjanalan panjang seperti ini.

Satu lagu, dua lagu, mengalun merdu di telinga saya. Hingga akhirnya mata saya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi dan akhirnya saya tertidur dalam keadaan headset yang masih di telinga.

Setengah perjalanan, travel berhenti untuk istirahat. Tapi, karena saya masih ngantuk dan nggak kuat bangun, akhirnya saya memutuskan untuk tetap di dalam mobil. Saya baru sadar kalau headset masih setia di telinga saya, kemudian saya berinisiatif untuk melepas headset saya dan meletakkannya di dalam saku jaket. Kemudian, saya tidur kembali :O

Tidak terasa perjalanan menuju Bandung berakhir sudah. Saya dibangunkan oleh penumpang di depan saya. Nyawa saya masih setengah terkumpul, dan saat itu juga saya dituntut untuk melihat jalanan yang begitu asing karena saya belum tersadar benar. Alhasil, nyasar -_____-
Kemudian pak supir yang baik hati tersebut membelokkan travel untuk mencari alamat yang benar. Saya emang rada-rada nggak apal gang dimana saya tinggal :O

Alhamdulillah, berkat perjuangan keras pak supir dan pertolongan dari Allah, sampailah saya di  depan kosan tercintaa. Saya turun dengan badan yang sempoyongan kaya orang mabok, karena masih ngantuk. Saya turunkan beberapa barang bawaan saya, kemudian say good bye kepada pak supir.

Jam 03.00
Masih sangat pagi, akan sangat indah jika saya melanjutkan tidur saya. Namun, tiba-tiba terbesit sebuah niat baik dari hati saya (tumben), saya ingin shalat tahajud. Mumpung bangun. Biasanya susah banget bangun jam-jam segini :D Setelah merapikan barang bawaan, saya langsung mengambil air wudhu.

Mulailah saya shalat, "Allahu Akbar..."

Tiba-tiba, saya teringat sesuatu. Saya belum memberi kabar kepada orang rumah kalau saya sudah sampai. Hmm, saya butuh HP. Ya, dimana HP saya? Seketika itu mata saya mulai melirik ke depan ke arah atas lemari. Tidak ada. Saya mulai risau. Masih dalam keadaan shalat, saya melirik ke kanan saya, ke arah atas kasur, tidak terlihat. Dan saya semakin gusar. Kemudian saya menengok ke arah tumpukan selimut (masih dalam keadaan shalat -.-). Nihil. Karena tidak tahan, akhirnya saya langsung membatalkan shalat saya :O. Hehe, maaf ya Allah :D

Saya mulai mencari HP di sekitar kamar, dan di jaket saya. Baru saat itu saya sadar bahwa HP saya pasti tertinggal di travel karena saya sempat mendengarkan musik di dalam travel tadi. Saya periksa isi kantong jaket, dan saya menemukan headset tanpa HP -_____-
Fix berarti HP saya tertinggal dengan pasrah di kursi travel :(

Kalau di film-film, pasti muka saya sudah pucat pasi. Saya bingung, malam-malam seperti ini saya mau minta tolong kepada siapa?
Saya mulai panik. Tapi tetap mencoba tenang. Alhamdulillah, saya ingat kalau saya punya teman dekat, ya si Anggi. Saya langsung berlari ke kamarnya.

Awalnya saya mengetuk pintu pelan-pelan, namun saya yakin sekali jika usaha saya seperti ini, dia tidak akan terbangung sampai shubuh. Akhirnya, saya keraskan ketukan saya, dan si Anggi terbangun dengan wajah yang sangat 'innocent', mungkin wajah asli orang ketika bangun tidur gitu kali ya, keliatan aslinya :p

Tanpa ragu dan malu, saya langsung mengutarakan maksud dan tujuan saya datang ke tempatnya. Yaitu untuk meminjam HP beserta pulsanya :D
Saat itu, di otak saya hanya terpikirkan bahwa saya harus tau no.telp travel, minta no,pa supir, telp pak supir, beres. Tetapi, itu terlalu ribet. Setelah saya mendapat no.telp travel, saya berpikir, apakah iya travel tersebut tau siapa supirnya tadi?

Kemudian, seperti biasa Anggi mengeluarkan ide cemerlangnya "Kenapa gak telpon ke HP kamu aja?". Iya, bener banget! Hmm, mungkin orang panik itu pikirannya gak fokus kali yaa, jadi saya nggak sampai mikir kesitu #alibi haha.

Saya langsung telpon ke HP saya, awalnya tidak diangkat, tapi kemudian diangkat :D
Setelah melakukan perbincangan singkat, Alhamdulillah HP saya diamankan di agen travel dan saya harus mengambil langsung kesana.

Legaaa sekali saya..

Siangnya, dengan meminjam motor teman saya,Lili, saya diantar Revi pergi ke agen travel untuk menjemput HP saya yang malang. Meski ada acara nyasar, tapi semua berjalan lancar dan Alhamdulillah HP saya kembali dalam keadaan sangat baik :)

Hmm..
Satu pelajaran berharga untuk saya, harus berhati-hati dengan barang bawaan ketika bepergian! :O
Cukup sekali ini saja.

-tantri'depe'-


Related Articles

3 comments: