Wednesday, April 4, 2012

Kisah Seorang Pencari Botol :)

Halo teman-teman :D

Apa kabar hari ini? Sebelum membaca postingan saya yang sekarang, ada baiknya kalau kita pejamkan mata kita terlebih dahulu, kemudian tarik nafas dalam-dalam, rasakan setiap hembusan nafas yang keluar kemudian ucapkan "Alhamdulillah, terima kasih atas kehidupan yang Engkau berikan hari ini ya Allah..." :) atau kalau yang beragama non muslim, bisa diganti dengan kata-kata sendiri :D 
Oke, kita mulai sekarang ya!



...........................

Sudah?
Kalau sudah, silakan lanjutkan membaca :D
Teman, disini saya akan mengangkat sebuah kisah nyata dari seorang bapak pemungut botol. Bapak ini biasa beroperasi di sekitar kampus kita tercinta, IT Telkom. Saya baru saja bercerita-cerita dengan bapak tersebut ditemani sahabat saya, Reviliyana Eka Pratiwi (revyliyana.blogspot.com).
Dan ini dia foto bapaknya ^__^


Merasa kenal? Atau sering melihat? Itu wajar. hehe. Oke lanjut.

Namanya Bapak Kusnadi. Beliau lahir di Bogor, tahun 1942. Rumahnya di Buah batu sekitar tol yang ada jembatan di atasnya, yang biasa buat berhenti angkot. Setiap hari sekitar pukul 06.00 beliau jalan kaki menuju kampus IT Telkom sambil membawa plastik hitam untuk membawa botol-botol yang akan dijual. Biasanya sekitar jam 10.00 saya sering melihat beliau memunguti botol-botol di sekitar kampus. Bapak Kusnadi menjalani profesi tersebut sejak beliau pensiun dari ABRI (tahun 1990). Jangan salah ya, Teman. Dulu, beliau adalah seorang ABRI lho (tahun 1959). Pengalamannya sudah banyak, beliau pernah pergi ke Sumatra, Timor-Timor, Kalimantan, bahkan pernah turut serta di PBB saat konflik Israel dan Mesir dulu (saya ngga tau yang mana konfilknya :O ).

Oia, Bapak Kusnadi dikaruniai 4 orang anak, sekarang sudah berkeluarga dan bekerja. Beliau tinggal bersama istrinya dan seorang cucu berusia 4 tahun yang sudah ditinggal ibunya, karena sang ayah bekerja, maka dititipkan ke Pak Kusnadi.

Mengapa diusianya yang sudah mencapai 70 tahun, beliau masih bekerja? Kata beliau, itu karena beliau tidak bisa mengandalkan biaya hidupnya hanya dari uang pensiun saja, makadari itu, beliau mencari pekerjaan lain, dengan memungut botol. Istrinya yang usianya tidak berbeda jauh, menjadi ibu rumah tangga dan menjaga cucunya di rumah. Maka dari itu, semua biaya sehari-hari ditanggung oleh Pak Kusnadi. Bayangkan saja, di usianya yang sekarang, beliau masih bersemangat bekerja. Setiap harinya beliau bisa mengumpulkan sekitar 4 kg - 5 kg botol yang per kilo nya dihargai Rp. 1.500 - 2.000 . Jadi penghasilan rata-rata perhari kurang lebih Rp 10.000. Kecuali kalau di kampus ada acara wisuda atau seminar-seminar gitu, baru beliau dapet lebih banyak dari biasanya. Apalagi sekarang saingan sudah semakin banyak, jadi malah terkadang penghasilan perhari nya bisa berkurang karena botol-botol tersebut sudah keduluan diambil sama yang lain.

Hmm, kalau buat kita, uang 10.000 cuma bisa buat delivery satu kali ya :D . Atau kalau makan di warteg, bisa dua kali laah :D Tapi buat Bapak Kusnadi, uang segitu untuk makan bertiga dengan istri dan cucunya, dan sedihnya lagi kalau sedang kekurangan uang biasanya beliau meminjam uang di bank, yang kemudian berujung pada pemotongan uang pensiun sebagai ganti dari pembayaran uang yang dipinjam. Untungnya, untuk biaya sekolah sang cucu, mendapat keringanan dari desa setempat. Kadang kala anak-anak beliau juga mengirim sedikit uang untuk beliau. 

Kalau saya pikir-pikir nih, sudah berapa banyak uang yang saya keluarkan untuk hal-hal yang tidak penting ya? Terkadang, uang saku dari orang tua yang terbilang cukup masih saja terasa kurang. Belum lagi kalau setelah ujian biasanya ada momen jalan-jalan dengan teman-teman, pulsa yang semakin hari menjadi kebutuhan pokok, ditambah beli ini itu yang sebenernya gak gitu penting :O. Malu saya sebenernya -.-".

Salutnya, Bapak Kusnadi berkata "Saya mah kerja apa aja yang penting kerja yang bener, halal, daripada saya mencuri atau minta-minta, lebih baik saya bekerja seperti ini saja. Sekalian saya olahraga biar badan saya sehat, kan saya jalan setiap hari, lumayan biar badan nggak pada kaku". Bener banget deh, Pak! Setuju saya sama bapak, selagi masih bisa mencari nafkah dengan cara yang baik, mengapa harus dengan cara yang buruk? :D Olahraga gratis juga oke tuh, Pak. Sekalian membakar lemak #curhat hehe.

Dan tahukah kalian? Ada kebiasaan Bapak Kusnadi yang menurut saya unik :D
Beliau selalu menganggukkan kepala kepada semua orang yang lewat di hadapan beliau. Saya sempet bertanya, "kok gitu sih?", Apa coba jawabannya? "Saya mencoba menghargai orang-orang yang ada disekitar saya, mereka semua menghargai saya, dan saya pun akan menghargai mereka" . Kemudian saya bertanya lagi, "kalau dicuekin gimana?", dan beliau menjawab, "Ya nggak apa-apa, saya tetap menghargai mereka". :)

Apakah kita sudah menghargai orang-orang yang ada disekitar kita? Tanyakan pada hati nurani kalian masing-masing :D

Kemudian saya bertanya lagi kepada beliau, "Menurut bapak, mahasiswa disini kaya gimana, Pak?", saya sempet deg-degan juga dengan jawaban beliau, takutnya beliau berkata yang tidak-tidak #su'udzon :p tapi ternyata, jawabannya sangat singkat dan membuat saya terharu ,"Menurut saya mahasiswa disini baik-baik semua kok". Seketika itu, saya bertanya dalam hati, "apakah saya juga baik?" haha :D

Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan pesan beliau untuk semua mahasiswa yang ada diseluruh dunia :D 
"Rajin belajar, rajin menghafal, serta jangan sampai meninggalkan shalat 5 waktu bagi yang muslim, bagi yang non muslim, beribadah sesuai dengan agamanya masing-masing. Jangan lupa meminta maaf kepada kedua orang tua, karena Allah akan meridhoi apabila orang tua juga ridho, pokoknya yang 5 waktu jangan sampai ketinggalan."

Sip, Pak!
Di jaman seperti ini banyak sekali orang yang dibutakan oleh uang dan segala sesuatu yang bersifat keduniawian. Terkadang, orang lebih sering melihat 'apa yang belum saya punya' daripada 'apa yang sudah saya punya', sehingga lupa untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan kepada kita.

Eh, saya ada IDE! hehe
Kayanya seru ya kalau kita bikin #GerakanSeribuBotol untuk bapak Kusnadi :D boleh deh, buat yang sudah baca postingan ini, kalau ada botol yang sudah tidak dipakai, bisa kali dikumpulin, terus sama-sama kita kasih buat bapaknya :D Pasti bapaknya seneng deh koleksi botolnya tambah banyak ;) hehe.
Setuju?  ^___^v

-tantri'depe'-


note : saya nggak tahu, tulisan saya ini menyentuh atau tidak hehe. Tetapi, saya sudah senang dapat sedikit berbagi cerita kepada kalian. Saya berharap, meskipun tulisannya tidak membuat terharu, semoga kita semua bisa mendapatkan pelajaran baru dari cerita di atas :)












Related Articles

13 comments:

  1. Saya ada saran mbak sebaiknya ikut acara Jika Aku Menjadi ^^

    ReplyDelete
  2. masksudnya saya gitu yang ikut jika aku menjadi? :D hehe

    ReplyDelete
  3. wow, bagus tan, cukup menyentuh. ayo bikin gerakannya :D

    ReplyDelete
  4. iya setuju :) yaudah bisa langsung dimulai dari diri sendiri dulu, nanti kalau pas ketemu bapaknya bisa langsung kasih :D eh, tapi kalo ada gerakannya beneran pasti lucu ya? hehe

    ReplyDelete
  5. wah,,subhanallah tan, ga banyak mahasiswa yg berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. 2 thumbs up buat tantri udah interaksi sama bapaknya. saya suka dengan kalimat "..banyak yg di butakan oleh duniawi.." semoga kita ga termasuk golongan yg itu. aamiin..
    btw, keep posting ya ^^
    follow blog saya juga tan, eduemon.wordpress.com ^^

    nb: sya ada banyak botol nih, tapi biasanya saya kasih sama bapak2 yg serupa di dekat komplek saya.

    ReplyDelete
  6. wew.. gerakan seribu botol.. ide bagus tu tan...

    ReplyDelete
  7. isinya curhatan sja ya ? ^^
    kalo web cewek kebanyakan gini ni

    ReplyDelete
  8. @ka edu : wah asik nih bisa follow blog kakak berarti :D

    @11106xxxx : :D tinggal realisasinya hehe

    @fahri : mananya yang curhat? ini kan lagi cerita tentang si bapak :p

    ReplyDelete
  9. eh kak edu, ngomong-ngomong gimana cara follow di wordpress ya? :D haha

    ReplyDelete
  10. ohh gitu tho tik? hehe baru tau :D haha.

    ReplyDelete
  11. bapak ini kalo ketemu ak pasti senyum jenk. ga nyangka aja bapak yang udah tua ini ternyata dulunya ABRI yg berarti pengalamannya buanyaaaaakk bgt. salut deh sama bapak ini.

    #tersentuh

    ReplyDelete
  12. Bener bngt kata sibapaknya
    jadi malu sama diri sendiri

    ReplyDelete