Monday, April 16, 2012

Pejuang Raket

Hello, teman :D

Sebelum membaca postingan saya, ada sebuah pertanyaan yang wajib teman-teman jawab :

Siapa yang kenal Taufik Hidayat? :D
Hmm, saya yakin diantara kalian tidak ada yang tidak mengenal kakak yang satu ini. Kak Taufik Hidayat adalah salah satu dari banyak 'pejuang raket' yang telah mengharumkan nama Indonesia. Pantas saja, namanya akan selalu diingat oleh banyak orang, baik pecinta bulu tangkis ataupun orang awam sekalipun.

Percaya tidak percaya, ternyata saya punya dua orang teman yang memiliki warisan 'kekuatan' seperti kak Taufik Hidayat lho! :D

Mau tau siapa?

Mereka adalah Dipa dan Agit ;)
Penasaran? Simak terus sampai akhir postingan ini :)



***

@Dipa

Nama lengkapnya Nyoman Prajna Mas Brahmadipa atau biasa dipanggil Dipa. Dipa adalah seorang mahasiswa Institut Teknologi Telkom jurusan Sistem Informasi angkatan 2010. Cowok kelahiran Denpasar, 16 Oktober 1991 ini sangat hobi bermain bulu tangkis. Tidak heran, sudah banyak prestasi yang diraih olehnya. Sebelum saya menuliskan serentetan prestasi dari teman kita yang satu ini, saya akan menceritakan sedikit bagaimana asal mula dia jatuh cinta kepada bulu tangkis :)

Jangan kaget kalau seorang atlet juga punya hobi menari. Teman kita ini, ternyata dulu saat masih playgroup sangat senang menari Bali. Wow! Kecil-kecil sudah membantu melestarikan budaya Indonesia ya :)
Sayangnya, hobi menari ini tidak selalu dianggap baik oleh teman-temannya di sekolah. Banyak yang mengejek dan mengatakan kalau hobi menari itu seperti seorang bencong :( Sedih banget ya.. Padahal kan menari Bali itu kan bagus banget kalau menurut saya. 

Tetapi karena kecintaannya kepada tari Bali, Dipa terus menari sampai kelas 3 SD. Hingga akhirnya, Dipa menjadi tertarik kepada bulu tangkis karena sering melihat ayahnya bermain bulu tangkis. Wah, langsung saja dia berpindah dari dunia tari ke dunia olahraga, tepatnya bulu tangkis :D Eh tapi jangan salah, dia tetap cinta tari Bali kok :)

Nah sejak saat itulah, Dipa rajin bermain bulu tangkis bersama sang ayah. Kemudian, di kelas 4 SD dia bergabung dalam sebuah klub bulu tangkis yang ada di Bali. Pertandingan pertama, kalah! Sedih pasti, tetapi dari kekalahan tersebut, tidak menghentikan langkah Dipa untuk terus berlatih dan semangat meraih kemenangan di pertandingan bulu tangkis lainnya. Dia semangat mengikuti lomba dan akhirnya berhasil menyabet beberapa juara pertandingan bulu tangkis di Bali. Oh iya, Dipa juga sempat diundang ke Pekan Olahraga Pelajar (PORJAR) daerah Denpasar karena prestasinya itu. 

Tentunya, prestasi yang diraihnya itu tidak terlepas dari kegagalan-kegagalan. Ketika dia duduk di bangku SMP, sempat beberapa kali kalah dan hanya berhasil meraih juara harapan 1 dan harapan 3. Namun, karena memang sudah mencintai olahraga yang satu ini, kalah ataupun menang tidak masalah baginya. Yang penting, hobi tetap jalan :D

Berkat kerja kerasnya dalam berlatih, tidak heran ketika dia sudah menjadi mahasiswa di ITT, dengan mudah dia menyabet berbagai macam kejuaraan bulu tangkis di kampusnya. Seperti: juara pertama ganda putra di lomba Industrial League 2010, juara pertama ganda putra Olimpiade IT Telkom 2010, kemudian juara pertama lomba Industrial League 2011, juara kedua kategori single di Olimpiade IT Telkom, dan pernah mengikuti Festival Olahraga Nasional 2011 (FORNAS 2011), serta masih banyak lagi :D

Teman-teman penasaran nggak, apa sih tipsnya untuk bisa menjadi juara?
Ternyata, Dipa memiliki motivasi tersendiri dalam menjalani hobinya ini. Hobi bukanlah sekedar hobi, dari hobi tersebut, dia bisa menorehkan sejumlah prestasi yang kemudian bisa menambah isi tabungannya ^,^ Dari situ, dia berniat untuk membantu meringankan biaya yang dikeluarkan orang tua untuknya, yaa paling tidak bisa untuk menambah uang saku :D
Keren banget kan temen kita yang satu ini? 

Oh iya, cita-cita Dipa nih, dia pengen banget bisa jadi Bussiness man :D okedeh kita dukung ya! Disini saya tuliskan kata-kata penyemangat dari Dipa "Enjoy lah dalam menjalani kehidupan yang begitu keras". Silakan renungkan sendiri ya, Teman :D

Nah, jangan lupa untuk teman-teman semua, Dipa akan mengikuti Final Olimpiade IT Telkom di bulan Mei nanti, ayo kita dukung sama-sama :D

@Agit
Kalau tadi sudah bicara tentang Dipa, sekarang saatnya kita beralih ke 'Taufik Hidayat' lainnya :D

Cowok satu ini bernama Agitya Fajar Rokhmat atau biasa dipanggil Agit. Agit lahir di Bogor, 23 Maret 1992, dan sekarang sedang menimba ilmu di Institut Teknologi Telkom jurusan Sistem Informasi 2010. Tidak berbeda dengan Dipa, Agit pun juga mulai jatuh cinta kepada bulu tangkis sejak kecil. Sang mama ternyata seorang atlet voli dan tenis meja. Hmm pantas saja anaknya senang olahraga. Tau nggak? Saat kecil, dia sangat senang bermain bola, dan jarang dirumah. Hobinya maiiin muluu. :D Karena bandel main melulu nih , akhirnya dia dimasukkan ke les badminton :D haha.

Eh, tapi hasilnya tidak mengecewakan lho! Karena kekonsistenannya dalam berlatih, Agit berhasil menjuarai beberapa perlombaan, diantaranya adalah : Juara kedua Porseni SD Kota Bogor, Juara pertama lomba bulu tangkis di Bogor, dan hampir setiap event yang dia ikuti berhasil menjadi juara pertama. Sst... Agit juga berbagi pengalaman nih khusus buat pembaca RBT :D Dulu, dia sempat menjadi finalis di lomba Milo tahun 2006 lho! Lomba Milo Junior Indonesia ini merupakan lomba tingkat internasional, yang diadakan di Batam. Ckck.. Keren yah! Disaat lomba, dia bertanding lawan orang Vietnam! Meskipun tidak juara, tetapi baginya ini adalah sebuah pengalaman yang tidak terlupakan. 

Selain itu, ketika dia duduk di bangku SMA, kejuaraan lomba bulu tangkis yang diraihnya semakin membengkak. Dia menjadi juara pertama cabang Jakarta Timur kategori ganda putra, juara pertama di Turnamen SMA 1 bogor, dan masih banyak lagi juara-juara yang pernah diraihnya saat SMA.

Nah, ketika memasuki dunia perkuliahan, prestasi lomba yang diraih Agit tidak kalah banyak dari sebelumnya. Beberapa diantanya adalah : Juara pertama kategori single dan double di Industrial League 2010, juara pertama single dan double di Olimpiade IT Telkom 2011, juara pertama single dan double di Industrial League 2011, kemudian juara 2 ganda campuran di Industrial League 2011, mengikuti Festival Olahraga Nasional 2011 (FORNAS 2011), juara pertama Olimpiade IT Telkom 2012.

Tidak hanya di bidang bulu tangkis saja, ternyata Agit juga berhasil mendapat juara ketiga lomba Futsal di Industrial League 2011, juara ketiga Baseball se-Jabodetabek ketika dia masih SMA, dan masih banyak lagi.

Eh ngomong-ngomong, apa sih motivasinya kok bisa juara banyak gitu? :O
Berawal dari hobi, berlanjut pada prestasi, kemudian ingin bisa membanggakan orang tua, dan tentunya have fun dalam menjalaninya :) Keren yaa :D

Nah, terus cita-cita Agit apaan ya kira-kira?
Agit ingin bisa menjadi seorang sistem analis di maskapai penerbangan :) Wow, pasti lah ya kita dukung!

Terakhir, pesan dari Agit nih "Jadilah diri sendiri, hasil yang nanti akan didapat, berasal dari apa yang kita kerjalan sekarang, maka dari itu, bersungguh-sungguhlah mulai dari sekarang" ;) okesip, bos! :)

Oh iya, Agit juga berjuang bersama Dipa untuk final di Olimpiade IT Telkom bulan Mei nanti. Ayo, kita dukung dua teman kita ini ya! :D

***

Gimana cerita tentang dua atlet keren IT Telkom ini? Pasti bisa memberi motivasi tersendiri lah ya untuk diri kita masing-masing agar bisa berlomba-lomba dalam meraih prestasi, baik akademik maupun non akademik :) yang penting tetap semangat aja! OKE ^__^
Nah, ini saya lampirkan foto Agit dan Dipa :D



DIPA - AGIT





Sebelum ditutup, boleh kali saya kasih pesan singkat untuk kita semua :D
"Lakukanlah apa yang ingin kalian lakukan, orang lain tidak berhak menentukan apa yang kalian suka, selama kalian nyaman dengan apa yang kalian sukai, maka kerjakanlah dengan tulus dan sungguh-sungguh" :)

Oke, Teman. Sampai jumpa di postingan RBT selainjutnya ya! Simak terus Rumah Baru Tantri. Tiada kesan tanpa kehadiranmu ;)

-tantri'depe'-


note :
RBT mengucapkan terima kasih banyak kepada Dipa dan Agit yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai beberapa hari yang lalu. Mohon maaf apabila ada sesuatu yang kurang berkenan :)

KAT (Kamus Ala Tantri) : 
RBT = Rumah Baru Tantri
















Tuesday, April 10, 2012

Ketika HP dan Headset Berpisah :O


Ini cerita lanjutan dari kepulangan saya ke kampung.
Setelah puas menghirup udara di kampung saya tercinta, saya kembali ke medan perang alias Bandung.

Minggu malam, saya sudah siap dengan travel yang akan membawa saya menuju kota kembang. Kebetulan, kedua orang tua saya juga turut mengantar saya. Setelah ber-dadah-dadah-an, saya masuk ke dalam travel. Pelan-pelan travel mulai melaju meninggalkan Kota Tegal tercinta. Baru beberapa menit di dalam travel, saya merasa bosan. Saya keluarkan HP beserta headset, karena saya pikir, sangat nikmat sekali mendengarkan musik ditengah perjanalan panjang seperti ini.

Satu lagu, dua lagu, mengalun merdu di telinga saya. Hingga akhirnya mata saya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi dan akhirnya saya tertidur dalam keadaan headset yang masih di telinga.

Setengah perjalanan, travel berhenti untuk istirahat. Tapi, karena saya masih ngantuk dan nggak kuat bangun, akhirnya saya memutuskan untuk tetap di dalam mobil. Saya baru sadar kalau headset masih setia di telinga saya, kemudian saya berinisiatif untuk melepas headset saya dan meletakkannya di dalam saku jaket. Kemudian, saya tidur kembali :O

Tidak terasa perjalanan menuju Bandung berakhir sudah. Saya dibangunkan oleh penumpang di depan saya. Nyawa saya masih setengah terkumpul, dan saat itu juga saya dituntut untuk melihat jalanan yang begitu asing karena saya belum tersadar benar. Alhasil, nyasar -_____-
Kemudian pak supir yang baik hati tersebut membelokkan travel untuk mencari alamat yang benar. Saya emang rada-rada nggak apal gang dimana saya tinggal :O

Alhamdulillah, berkat perjuangan keras pak supir dan pertolongan dari Allah, sampailah saya di  depan kosan tercintaa. Saya turun dengan badan yang sempoyongan kaya orang mabok, karena masih ngantuk. Saya turunkan beberapa barang bawaan saya, kemudian say good bye kepada pak supir.

Jam 03.00
Masih sangat pagi, akan sangat indah jika saya melanjutkan tidur saya. Namun, tiba-tiba terbesit sebuah niat baik dari hati saya (tumben), saya ingin shalat tahajud. Mumpung bangun. Biasanya susah banget bangun jam-jam segini :D Setelah merapikan barang bawaan, saya langsung mengambil air wudhu.

Mulailah saya shalat, "Allahu Akbar..."

Tiba-tiba, saya teringat sesuatu. Saya belum memberi kabar kepada orang rumah kalau saya sudah sampai. Hmm, saya butuh HP. Ya, dimana HP saya? Seketika itu mata saya mulai melirik ke depan ke arah atas lemari. Tidak ada. Saya mulai risau. Masih dalam keadaan shalat, saya melirik ke kanan saya, ke arah atas kasur, tidak terlihat. Dan saya semakin gusar. Kemudian saya menengok ke arah tumpukan selimut (masih dalam keadaan shalat -.-). Nihil. Karena tidak tahan, akhirnya saya langsung membatalkan shalat saya :O. Hehe, maaf ya Allah :D

Saya mulai mencari HP di sekitar kamar, dan di jaket saya. Baru saat itu saya sadar bahwa HP saya pasti tertinggal di travel karena saya sempat mendengarkan musik di dalam travel tadi. Saya periksa isi kantong jaket, dan saya menemukan headset tanpa HP -_____-
Fix berarti HP saya tertinggal dengan pasrah di kursi travel :(

Kalau di film-film, pasti muka saya sudah pucat pasi. Saya bingung, malam-malam seperti ini saya mau minta tolong kepada siapa?
Saya mulai panik. Tapi tetap mencoba tenang. Alhamdulillah, saya ingat kalau saya punya teman dekat, ya si Anggi. Saya langsung berlari ke kamarnya.

Awalnya saya mengetuk pintu pelan-pelan, namun saya yakin sekali jika usaha saya seperti ini, dia tidak akan terbangung sampai shubuh. Akhirnya, saya keraskan ketukan saya, dan si Anggi terbangun dengan wajah yang sangat 'innocent', mungkin wajah asli orang ketika bangun tidur gitu kali ya, keliatan aslinya :p

Tanpa ragu dan malu, saya langsung mengutarakan maksud dan tujuan saya datang ke tempatnya. Yaitu untuk meminjam HP beserta pulsanya :D
Saat itu, di otak saya hanya terpikirkan bahwa saya harus tau no.telp travel, minta no,pa supir, telp pak supir, beres. Tetapi, itu terlalu ribet. Setelah saya mendapat no.telp travel, saya berpikir, apakah iya travel tersebut tau siapa supirnya tadi?

Kemudian, seperti biasa Anggi mengeluarkan ide cemerlangnya "Kenapa gak telpon ke HP kamu aja?". Iya, bener banget! Hmm, mungkin orang panik itu pikirannya gak fokus kali yaa, jadi saya nggak sampai mikir kesitu #alibi haha.

Saya langsung telpon ke HP saya, awalnya tidak diangkat, tapi kemudian diangkat :D
Setelah melakukan perbincangan singkat, Alhamdulillah HP saya diamankan di agen travel dan saya harus mengambil langsung kesana.

Legaaa sekali saya..

Siangnya, dengan meminjam motor teman saya,Lili, saya diantar Revi pergi ke agen travel untuk menjemput HP saya yang malang. Meski ada acara nyasar, tapi semua berjalan lancar dan Alhamdulillah HP saya kembali dalam keadaan sangat baik :)

Hmm..
Satu pelajaran berharga untuk saya, harus berhati-hati dengan barang bawaan ketika bepergian! :O
Cukup sekali ini saja.

-tantri'depe'-


Coklat dari Jogja

Siapa sih yang gak doyan coklat?
Selain rasanya yang enak, coklat juga punya banyak manfaat, salah satunya bisa untuk menghilangkan stress.

Tapi, bukan manfaat coklat yang akan saya bahas disini. Kali ini saya hanya ingin sedikit berbagi gambar coklat dari Jogja yang lucu-lucu dan unik :D saya dapet coklat ini dari kakak perempuan saya (Mbak Medha) yang baru saja pulang dari Jogja ^___^

Hihi, lucu ya, ini rasa dark chocolate :)



Waw! Jarang2 lho bisa makan tsunami :D

Ini nih makanan anak2 yang suka galau :p


Kalau biasanya coklat itu manis atau sedikit pahit,
yang ini malah PEDAS! 



yuhuuuu.. BECAK . Indonesia sekali kan ya ;)



Ini ada rasa mintnya :D sepeda onthel. ooh Indonesia banget :D


Ini kumpulan coklat-coklat unik dari Jogja

Kata Mbak Medha, sebenarnya masih banyak ragam coklat 'aneh' dari Jogja, ada rasa jamu juga :O 
Mungkin bagi sebagian besar orang Jogja sudah tidak asing lagi, tapi bagi saya, hal ini merupakan hal yang sangat baru dan keren sekali :D

Siapapun pembuatnya, dua jempol deh saya kasih :D

-tantri'depe'-


Saturday, April 7, 2012

Terkadang Susah itu Mudah :D

Kejadian ini baru saja saya alami beberapa hari lalu sebelum pulkam.


Rabu Sore, 4 April 2012 ( posisikan diri kalian ada di hari tersebut :D )

Sebenarnya ceritanya biasa aja sih, tapi setelah saya pikir-pikir, ada sebuah pelajaran berharga yang saya dapatkan dan tidak saya sadari sebelumnya :D


Saya mau pulang kampung nih ke Tegal. Kan lagi long weekend ya ini, jadi saya berniat bersilaturahmi ke keluarga saya haha.

Rencana pulang sih udah dari hari Selasa kemarin, tapi sampai tadi sore belum pesen tiket,padahal mau pulang BESOK! Saya pikir, "ahh, nanti aja lah pesennya, kalau udah deket hari pulang". Dan sore tadi saya baru telpon-telponan sama tukang travel. Ternyata, dari 3 jenis travel yang ada, tidak satupun dari mereka menerima kehadiran saya untuk bergabung dalam perjalan menuju Kota Tegal.




Travel 1 : "Wah, mbak sudah abis kursinya"

Saya :"Nggak bisa nambah lagi, Pak?"

Travel 1 :"Udah sepuluh mobil, Mbak"

Saya:" :O oke, makasih, Pak"

Saya sempet syok. Sepuluh mobil? Buset, orang Tegal banyak juga ternyata -.-"

Travel 2 :" Travelnya ada jam 7 pagi, jam 2 siang, jam 7 malam"

Saya : "Hmm, yaudah saya pesen yang jam 2 siang ya mbak"

Travel 2 : "wah, ternyata sudah penuh mbak"

Saya: "Oke, makasih, Mbaak -.- "

#nohope

Terakhir. Jenis travel yang ini jarang disentuh oleh saya, karena terbilang agak terbelakang kualitasnya dari yang lain :D hehe. Tetapi kali ini saya pasrah, apapun travelnya, yang penting berangkat!

Travel 3 : "Sudah penuh mbak"

Saya : "......"

Singkat, pada, jelas, dan nusuk! 
Dan saya baru bingung setengah mati. Gimana cara pulang? 

Kemudian, saya beralih ke alat transportasi darat yang lain. BUS.

Saya pikir, nggak mungkin naik bus ekonomi malam hari, sendirian, dan saya cewek! Pasti berdiri, atau jangan-jangan malah saya ditaruh di atas bus -____-

Kemudian, saya mencoba mencari tau tentang bus patas yang lumayan enak buat perjalanan jauh. Sebenernya sih saya udah mikir, bodo amat enak atau nggak, yang penting sampe! Saya langsung sms si Azmy buat nanya tentang keberadaan bus tersebut, langsung dikasih nomer. Tapi ditelpon malah tulalit, akhirnya saya telpon 108 buat nanya no yang sesungguhnya. Alhamdulillah dapet dan saya langsung telpon.

Sebelum telpon bis, saya sempet berdiskusi dengan Anggi tentang bagaimana caranya supaya sampai ke terminal. Karena kalo naik angkot lumayan juga, paling gampang naik taksi atau dianter pake motor. Nah, kalau naik taksi, mahaaaal ~ kalo dianter, sama siapa? :O
Tapi daripada banyak mikir, saya langsung telpon bis nya aja, yang penting dapet tiket baru mikir yang lain. 

Bis : "untuk keberangkatan besok sudah penuh, Mbak.."

Oke, dan tamatlah riwayat saya -____-

Kemudian munculah si Anggi dengan kata-kata bijaknya "yaudah, pulang Jumat pagi aja, kan kamu bisa balik ke Bandung hari Senin pagi". Saya tahu, dia pasti ngga mau sendirian, makanya bilang gitu haha gak ding. Karena sudah tidak ada jalan lagi, akhirnya saya putuskan untuk pulang Jumat pagi saja.....

Dengan mudah saya bisa mendapat tiket untuk Jumat pagi, mungkin karena udah pada pulang pas kamis kali ya..
Setelah fix, saya memberi kabar kepada orang tua saya tentang kepulangan saya. 

Beberapa menit kemudian, saya menerima sms yang membuat hati ini sejuk sekalee ~

Ini sms dari adik kelas saya, Nila namanya.

Nila : "Mbak, jadi pulang kapan?"

Tantri : "Jumat pagi, Nil. Aku gak dapet tiket yang Kamis malem, udah abis -____-"

Nila : "Mbak, mau nggak pake tiket Nila yang Kamis malem, soalnya Nila mau pulang Rabu malem aja, tapi udah terlanjur pesen buat Kamis malem".

Tantri : "MAU!" #mataberbinar

Tantri : "Eh, beneran kan yaa? Nanti aku mau batalin yang Jumat pagi kalau beneran :D"

Nila : "Iya kok mba bener"

Tantri : "Aduuh makasih yaaaa, muah muah"

Ya, dan akhirnya saya membatalkan tiket travel saya di Jumat pagi. Dan Insya Allah saya pulang Kamis malam sesuai rencana :D


Pertanyaannya :


Adakah dari kalian yang tahu pelajaran apa yang saya dapatkan sesuai dengan judul di atas? :D
Silakan dipikirkan sendiri :p
















Sebelum dapet tiket pulang






Setelah dapet tiket pulang















-tantri'depe'-

Wednesday, April 4, 2012

Kisah Seorang Pencari Botol :)

Halo teman-teman :D

Apa kabar hari ini? Sebelum membaca postingan saya yang sekarang, ada baiknya kalau kita pejamkan mata kita terlebih dahulu, kemudian tarik nafas dalam-dalam, rasakan setiap hembusan nafas yang keluar kemudian ucapkan "Alhamdulillah, terima kasih atas kehidupan yang Engkau berikan hari ini ya Allah..." :) atau kalau yang beragama non muslim, bisa diganti dengan kata-kata sendiri :D 
Oke, kita mulai sekarang ya!



...........................

Sudah?
Kalau sudah, silakan lanjutkan membaca :D
Teman, disini saya akan mengangkat sebuah kisah nyata dari seorang bapak pemungut botol. Bapak ini biasa beroperasi di sekitar kampus kita tercinta, IT Telkom. Saya baru saja bercerita-cerita dengan bapak tersebut ditemani sahabat saya, Reviliyana Eka Pratiwi (revyliyana.blogspot.com).
Dan ini dia foto bapaknya ^__^


Merasa kenal? Atau sering melihat? Itu wajar. hehe. Oke lanjut.

Namanya Bapak Kusnadi. Beliau lahir di Bogor, tahun 1942. Rumahnya di Buah batu sekitar tol yang ada jembatan di atasnya, yang biasa buat berhenti angkot. Setiap hari sekitar pukul 06.00 beliau jalan kaki menuju kampus IT Telkom sambil membawa plastik hitam untuk membawa botol-botol yang akan dijual. Biasanya sekitar jam 10.00 saya sering melihat beliau memunguti botol-botol di sekitar kampus. Bapak Kusnadi menjalani profesi tersebut sejak beliau pensiun dari ABRI (tahun 1990). Jangan salah ya, Teman. Dulu, beliau adalah seorang ABRI lho (tahun 1959). Pengalamannya sudah banyak, beliau pernah pergi ke Sumatra, Timor-Timor, Kalimantan, bahkan pernah turut serta di PBB saat konflik Israel dan Mesir dulu (saya ngga tau yang mana konfilknya :O ).

Oia, Bapak Kusnadi dikaruniai 4 orang anak, sekarang sudah berkeluarga dan bekerja. Beliau tinggal bersama istrinya dan seorang cucu berusia 4 tahun yang sudah ditinggal ibunya, karena sang ayah bekerja, maka dititipkan ke Pak Kusnadi.

Mengapa diusianya yang sudah mencapai 70 tahun, beliau masih bekerja? Kata beliau, itu karena beliau tidak bisa mengandalkan biaya hidupnya hanya dari uang pensiun saja, makadari itu, beliau mencari pekerjaan lain, dengan memungut botol. Istrinya yang usianya tidak berbeda jauh, menjadi ibu rumah tangga dan menjaga cucunya di rumah. Maka dari itu, semua biaya sehari-hari ditanggung oleh Pak Kusnadi. Bayangkan saja, di usianya yang sekarang, beliau masih bersemangat bekerja. Setiap harinya beliau bisa mengumpulkan sekitar 4 kg - 5 kg botol yang per kilo nya dihargai Rp. 1.500 - 2.000 . Jadi penghasilan rata-rata perhari kurang lebih Rp 10.000. Kecuali kalau di kampus ada acara wisuda atau seminar-seminar gitu, baru beliau dapet lebih banyak dari biasanya. Apalagi sekarang saingan sudah semakin banyak, jadi malah terkadang penghasilan perhari nya bisa berkurang karena botol-botol tersebut sudah keduluan diambil sama yang lain.

Hmm, kalau buat kita, uang 10.000 cuma bisa buat delivery satu kali ya :D . Atau kalau makan di warteg, bisa dua kali laah :D Tapi buat Bapak Kusnadi, uang segitu untuk makan bertiga dengan istri dan cucunya, dan sedihnya lagi kalau sedang kekurangan uang biasanya beliau meminjam uang di bank, yang kemudian berujung pada pemotongan uang pensiun sebagai ganti dari pembayaran uang yang dipinjam. Untungnya, untuk biaya sekolah sang cucu, mendapat keringanan dari desa setempat. Kadang kala anak-anak beliau juga mengirim sedikit uang untuk beliau. 

Kalau saya pikir-pikir nih, sudah berapa banyak uang yang saya keluarkan untuk hal-hal yang tidak penting ya? Terkadang, uang saku dari orang tua yang terbilang cukup masih saja terasa kurang. Belum lagi kalau setelah ujian biasanya ada momen jalan-jalan dengan teman-teman, pulsa yang semakin hari menjadi kebutuhan pokok, ditambah beli ini itu yang sebenernya gak gitu penting :O. Malu saya sebenernya -.-".

Salutnya, Bapak Kusnadi berkata "Saya mah kerja apa aja yang penting kerja yang bener, halal, daripada saya mencuri atau minta-minta, lebih baik saya bekerja seperti ini saja. Sekalian saya olahraga biar badan saya sehat, kan saya jalan setiap hari, lumayan biar badan nggak pada kaku". Bener banget deh, Pak! Setuju saya sama bapak, selagi masih bisa mencari nafkah dengan cara yang baik, mengapa harus dengan cara yang buruk? :D Olahraga gratis juga oke tuh, Pak. Sekalian membakar lemak #curhat hehe.

Dan tahukah kalian? Ada kebiasaan Bapak Kusnadi yang menurut saya unik :D
Beliau selalu menganggukkan kepala kepada semua orang yang lewat di hadapan beliau. Saya sempet bertanya, "kok gitu sih?", Apa coba jawabannya? "Saya mencoba menghargai orang-orang yang ada disekitar saya, mereka semua menghargai saya, dan saya pun akan menghargai mereka" . Kemudian saya bertanya lagi, "kalau dicuekin gimana?", dan beliau menjawab, "Ya nggak apa-apa, saya tetap menghargai mereka". :)

Apakah kita sudah menghargai orang-orang yang ada disekitar kita? Tanyakan pada hati nurani kalian masing-masing :D

Kemudian saya bertanya lagi kepada beliau, "Menurut bapak, mahasiswa disini kaya gimana, Pak?", saya sempet deg-degan juga dengan jawaban beliau, takutnya beliau berkata yang tidak-tidak #su'udzon :p tapi ternyata, jawabannya sangat singkat dan membuat saya terharu ,"Menurut saya mahasiswa disini baik-baik semua kok". Seketika itu, saya bertanya dalam hati, "apakah saya juga baik?" haha :D

Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan pesan beliau untuk semua mahasiswa yang ada diseluruh dunia :D 
"Rajin belajar, rajin menghafal, serta jangan sampai meninggalkan shalat 5 waktu bagi yang muslim, bagi yang non muslim, beribadah sesuai dengan agamanya masing-masing. Jangan lupa meminta maaf kepada kedua orang tua, karena Allah akan meridhoi apabila orang tua juga ridho, pokoknya yang 5 waktu jangan sampai ketinggalan."

Sip, Pak!
Di jaman seperti ini banyak sekali orang yang dibutakan oleh uang dan segala sesuatu yang bersifat keduniawian. Terkadang, orang lebih sering melihat 'apa yang belum saya punya' daripada 'apa yang sudah saya punya', sehingga lupa untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan kepada kita.

Eh, saya ada IDE! hehe
Kayanya seru ya kalau kita bikin #GerakanSeribuBotol untuk bapak Kusnadi :D boleh deh, buat yang sudah baca postingan ini, kalau ada botol yang sudah tidak dipakai, bisa kali dikumpulin, terus sama-sama kita kasih buat bapaknya :D Pasti bapaknya seneng deh koleksi botolnya tambah banyak ;) hehe.
Setuju?  ^___^v

-tantri'depe'-


note : saya nggak tahu, tulisan saya ini menyentuh atau tidak hehe. Tetapi, saya sudah senang dapat sedikit berbagi cerita kepada kalian. Saya berharap, meskipun tulisannya tidak membuat terharu, semoga kita semua bisa mendapatkan pelajaran baru dari cerita di atas :)












Tuesday, April 3, 2012

I Love Meggi Z (?)

Kejadian ini terjadi saat saya kursus bahasa Inggris. Saat itu, teman saya Sari menjadi lawan bicara saya di kursusan.

Simak baik-baik dialog singkat kami ini :O

Sari : Tantri, what did you do last night?


Tantri : Hmm.. I listened music last night.


Sari : Wow, what music ?


Tantri : Maddie Jane...


Sari : Oh, oke.. Meggi Z.. yes, yes.. emmm.. Me-ggi-Z..


Tantri : Yups!


........


Tantri : Haah? Apa tadi kamu bilang, Sar?


Sari : Meggi Z kan ?


Tantri : MEGGI Z ?? MADDIE JANE, Sari!!

Sari : Eh oh eh... saya kira kamu teh suka Meggi Z beneran, makanya tadi saya diem aja #muka polos

Tantri : -______-" Plis Sari, semalem aku dengerin Price Tag bukan Anggur Merah yaa :O

Ya begitulah kisah antara Meggi Z dengan Maddie Jane -.-"

Semoga bisa menjadi sebuah hiburan untuk kalian semua :O


















Monday, April 2, 2012

Dear Diayu...

Mungkin pertama kali baca judulnya udah kebayang saya mau nulis apa disini :(

Diayu.

Nama yang menjadi sangat tenar akhir-akhir ini. Semua orang yang pernah kenal, pasti merasa sedih ketika mengingat kejadian beberapa pekan lalu.

8 Maret 2012

Harusnya jadi hari Kamis yang seperti biasa, namun hari itu menjadi sangat berbeda. Nggak tau kenapa, Bandung yang biasanya panas, menjadi dingin karena diguyur hujan semalam. Awan terlihat mendung ditambah lagi dengan suara tangis dimana-mana. IT Telkom berduka. Rabu malam, teman kita, sahabat kita, Diayu Eritasari menghembuskan nafas terakhir. Hampir sebagian orang tidak percaya, termasuk saya. Apalagi mendengar bahwa beliau adalah korban pembunuhan :(

Kejam.
Seorang Diayu adalah sosok yang baik, ramah, lucu dan aneh :)
Saya memang baru kenal beberapa bulan yang lalu, tepatnya setelah kami sama-sama tergabung dalam sebuah grup riset di kampus. Pertama kali kenal dia, kesan pertama adalah "pasti nih anak tipe-tipe gokil :D". Ternyata emang bener sih, setelah udah kenal beberapa waktu, penilaian saya terhadap dia tidak salah :D. Dia orangnya ceplas-ceplos, dan karena saya juga orang yang nyantai, asik-asik aja kalo diledekin dia :D

Pertama kali kenalan, dia masa bilang begini "Eh, kamu anak SI yang bloon itu ya?" mukanya polos dan tanpa dosa :O haha karena saya udah biasa digituin, saya cuma manyun dan ketawa -.-"
tapi bener deh, Diayu itu rajin, gokil, rame lah, dan rada ngga nyambung juga :p hehe. Tapi dia baik banget :)

Nah, sebelum dia pergi, saya sempet ketemu dia untuk yang terakhir kali. Sedikit cerita, beberapa minggu yang lalu saya memang jarang dateng ke riset, karena ada sesuatu yang memang tidak bisa ditinggalkan. 8 Maret siang, di depan Lab Fisdas saya ketemu dia lagi beli jajanan. Terus biasalah basa-basi. Tapi biasanya tuh kalau saya ketemu dia cuma say hello aja nggak ngomong apa-apa. Nah saat itu, tumben banget dia ngomong ke saya "Tantri nanti malem kamu dateng riset ga?" , belum sempet saya jawab, dia udah bilang lagi "Eh, kamu mah nggak akan dateng lagi ya". Saya yang denger gitu langsung jawab "Bukan nggak akan dateng lagi yu, tapi nanti kalau aku udah pindah jadwal pasti dateng deh". :(

Terus kami sama-sama melanjutkan urusan masing-masing. Nggak ada yang aneh sih dengan kata-kata dia kalau kejadiannya gak seperti sekarang. Malemnya, saya cerita ke temen saya, Nina. Kita cuma ketawa-ketawa inget Diayu dan kata-katanya tadi siang. Tapi ternyata apa yang saya tertawakan, menjadi sebuah kesedihan yang sangat mendalam keesokan harinya. Kata-kata "nggak akan" yang dia lontarkan siang kemarin, menjadi sebuah kenyataan, bukan untuk saya, tetapi untuk dia.. Dia yang nggak akan ketemu saya lagi di ruang riset seperti biasanya, selamanya.....

Saya baru saja mendengar berita meninggalnya Diayu ketika Kamis pagi, padahal kata temen saya udah dari Rabu malem rame. Maklum, sepulang dari kegiatan di Rabu malam, saya langsung tidur, sama sekali ga buka facebook, nggak buka twitter, dan 'membuang' HP jauh-jauh, karena saya emang pengen istirahat total :O dan sangat ketinggalan sekali saya ini, pagi-pagi ketika semua sudah tenang, saya yang baru baca sms dari temen tentang berita tersebut langsung telpon sana-sini, nggak ada yang angkat. Dan akhirnya, si Nina yang angkat telpon saya. Saya langsung syok ketika tahu berita itu benar. Dan tiba-tiba menjadi sangat sedih, rasanya baru kemarin saya ketemu. Baru kemarin bareng-bareng ke Jakarta, nyiapin buat acara di GSG, taunya sekarang udah ngga ada :( dan pas saya ribut di kosan, mbak kos saya cuma bilang "yah, itu mah udah dari semalem, kamu udah tidur sih, kita rame lho di kosan". Saat itu juga saya merasa menjadi manusia purba yang ngga tau apa-apa --", dan tentunya merasa sangat berdosa karena berita meninggalnya temen saya sendiri baru saya ketahui setelah teman-teman yang lain sudah tahu sejak kemarin malam. Baruuu, saya nangis saat itu juga -______-".

Dan Kamis pagi, semua mahasiswa/mahasiswi FRI pake jaket alamamater terbalik. Semua sedih, kaget, dan masih belum percaya. Tiba-tiba saya ingat, seminggu terakhir kemarin, saya sering banget ketemu Diayu di kantin, sampai-sampai saya pernah membatin "Sering banget ketemu Diayu, anak rscm yang sering banget ketemu nih". Ternyata .... >,<

Kemudian berita-berita miring seputar tragedi pembunuhan tersebut mulai tersebar, hingga akhirnya kemarin saya baru baca postingan di grup tentang pelaku yang sesungguhnya. Saya nggak tahu yang bener mana, tetapi saya berharap orang yang tega menghilangkan nyawa hanya untuk sesuatu yang tidak begitu besar harganya bisa mendapat balasan yang setimpal, dan dia bisa mengambil hikmah dari perbuatannya ini.

Satu pelajaran berharga dari Diayu adalah..

Kehilangan itu menyakitkan, bahkan mungkin ketika kita kehilangan orang yang kita benci pun akan terasa menyakitkan, apalagi kehilangan orang yang kita sayang. Maka dari itu, selagi kita masih bisa bersama teman-teman kita, sahabat kita, keluarga kita, dosen kita, sayangilah mereka, hargailah kehadiran mereka, karena kebahagiaan tidak selalu berupa materi, jabatan, ataupun prestasi, tetapi bisa tersenyum bersama sahabat-sahabat kita pun adalah sebuah kebahagiaan yang Tuhan berikan yang tidak bisa ditukar dengan apapun. Kalau kita sedang marah, bete, sebel dengan teman kita, coba ingat saat-saat bahagia bersama mereka, ingat lagi kebaikan mereka kepada kita, karena tidak ada manusia yang sempurna, pasti setiap orang pernah melakukan kesalahan dan itu wajar. Emang susah sih, tapi coba sedikit-sedikit pasti bisa :D

Saya sih biasanya kalau lagi sebel sama orang mending pergi dulu,ngejauhin orang itu, nggak ketemu sama orang yang saya sebelin, sampai sebel saya ilang haha #curcol :p
yaa, daripada muka saya bete di depan orang yang sedang saya bete-in, mending ketawa-ketawa dulu sama yang lain, kalau udah lupa baru balik lagi ke orang yang saya sebelin, jadi muka saya udah kembali netral dan ga ketauan kalau saya sebel sama dia :D hehe.

Hmm..
Untuk Diayu, tenang ya disana.. Kita semua mendoakan kamu :)
Maafin salah saya ya, meski hanya beberapa waktu saya mengenal kamu, tetapi banyak pelajaran berharga yang bisa saya ambil dari seorang Diayu, terutama ketulusan kamu untuk berteman dengan saya :)

Selamat jalan, Diayu... :)
Ini foto bareng Diayu bareng sama anak-anak RSCM dan Tekmi :)



Special note :
Untuk teman-teman saya, maafin kalau saya ada salah ya, kalau saya pernah marah sama kalian atau bercanda berlebihan, atau suka ngga nyambung yang berlebihan juga, maaf ya, saya tidak bermaksud seperti itu, sesungguhnya dalam hati saya ingin merubah 'penyakit' saya yang keterlaluan itu :D hehe.

-tantri'depe'-